22 Jul 2014

Curhat tentang Pilpres 2014

,
Tulisan ini adalah curhat saya tentang pilpres 2014, iseng-iseng sih pas nonton rekapitulasi KPU, sebelumnya sudah saya posting di path karena kepanjangan saya post kembali di blog ini, sarannya juga ka ela. Untuk di blog ini sudah ada pengeditan sedikit karena tidak sesuai mommentnya dan di tambah gambar tapi tidak merubah isinya.
sumber: google.com
Lembaga yang paling bertanggung jawab dalam pemilihan presiden sudah mengumumkan presiden indonesia lima tahun kedepan, dalam hal ini KPU sudah melaksanakan tugasnya artinya pesta demokrasi indonesia tahun 2014 sudah selesai, kalau secara pribadi saya menempatkan pesta demokrasi berada diprioritas ke tiga, yang pertama itu pesta ramadhan (#pencitraan) yang kedua pesta piala dunia..hehehe, Inti dari pesta khan senang-senang , untuk ketiga pesta itu adalah pesta dalam artian positif pastinya, sepantasnya seluruh rakyat indonesia harus berbahagia. Pesta ini dirayakan seluruh rakyat indonesia yang multikuktural dan strata sosial yang berbeda2 melebur menjadi satu. Masyarakat indonesia membaur tidak melihat ras, agama, dan suku , ada suku jawa, suku minangkabau, suku bugis, suku batak dan suku lain-lain mungkin dua ji suku yang tidak merayakan yaitu suku bunga dan suku cadang #melawakki iye, pastinya akan ada SUKUran bagi yang menang.

Sebenarnya saya secara pribadi sudah memprediksi siapa presiden kita kurang lebih 5 jam setelah pencoblosan itu karena ada yang namanya quick count, quick qount sifatnya cepat itumi hebatnya, penemuan terbaik dalam dunia ilmu pengetahuan dalam hal ini ilmu statistik (iyo ji anak kuantitatif2). Tapi akhirnya rakyat indonesia menjadi bingung karena dua kubu menyatakan kemenangan dengan lembaga quick qountnya masing-masing. Tetapi kalau kita pintar, bisa ki tau mana quick qount yang kredibel dan mana yang tidak, bagus tonji iyya karena masyarakat akan lebih penasaran,hahaha.

Media massa juga beda-beda dalam memberi pernyataan siapa yang menang. Media massa itu ada yang media cetak, media elektronik maupun media internet(new media) sejak awal dari kampanye maupun setelah mencoblosan berbagai media memberikan informasi yang beda-beda, kayak semacam perang media yang saling menjatuhkan, memutarbalikkan fakta pokoknya isu-isu yang tidak penting diberitakan, itu semua karena kepentingan, namanya juga politik segala cara digunakan yang penting menang. Namanya juga Media yang sifatnya untuk mencari keuntungan yang hanya menyampaikan setengah-setengah dari fakta (teori AGENDA SETTING bermain disini, pokoknya kompleks ki bicara media,pasti anak komunikasi ini, hehehe). Tetapi ini yang paling miris ada beberapa orang yang menyebarkan informasi lewat media online (kayaknya sosmed paling banyak kasusnya ini), informasi itu didapatkankannya dari media dan menyebarkannya tanpa pikir panjang, ada juga yang menambahkan info dengan penuh emosi yang sangat terkesan lebay padahal informasi yang didapatkan apakah ada datanya atau tidak ,apakah berdasarkan fakta atau tidak.(sudah-sudah mi itu, selesai mi juga, adami pemenangnya), nah di sini mi pentingnya media literasi atau melek media, belajar ki filter informasi dari media, mana informasi yang penting untuk di konsumsi dan informasi yang didasari fakta , jadi tidak sotta ki main update-update sembarang , itu mi hebatnya melek media (makanya masuk komunikasi #promosi). Hidup Komunikasi !! Hidup Melek Media!!

Tanpa arah melintang apa yang di umumkan KPU sudah benar-benar berdasarkan prosedur dan mekanisme yang ada, dan sudah berdasarkan dengan UUD, pasangan Jokowi JK berhasil memenangkan pilpres ini, dengan penuh suka cita saya memberi selamat buat kemenangan buat pasangan ini, khusus pak jusuf kalla yang sangat saya banggakan, pasangan ini berhasil meyakinkan rakyat indonesia, bukan masalah pantas tidak pantasnya untuk memimpin indonesia, dua pasangan ini pantas kok memimpin. Cuman Jokowi JK lebih SEDIKIT berhasil meyakinkan bahwa mereka pantas memimpin indonesia, kenapa saya bilang sedikit karena perolehan suara yang sangat tipis yaitu 53,15% untuk jokowi dan 46,85% untuk prabowo.

Banyak faktor yang membuat Jokowi jk berhasil memenangkan pilpres ini, salah satu faktornya adalah citra jokowi jk lebih unggul (kata orang-orang pencitraan sede), saya dukung pasangan ini, masa orang yang baik tidak mau ditau baik ini bukan masalah pamer tapi karena sudah terjun didunia politik mau tidak mau harus dipublikasikan karena semua harus butuh penghargaan yah salah satunya dengan citranya (langsung teringatka film” i'm not stupid”) , dan faktor berikut saat debat capres menurutku apa yang di sampaikan jokowi Jk lebih aplikatif sedangkan prabowo lebih teoritis, trus menyampaian bahasa yang lebih merakyat dan simple yang bisa dipahami sebagian besar masyarakat , apalagi masyarakat indonesia yang terdiri dari macam strata sosial (baguski marketingnya kayaknya, hahaha ), jadi jangan maki pake bahasa ala vicky kodong, jadi pusing rakyat kodong, hahaha.

Tapi menurutku faktor utama dari kemenangan Jokowi karena faktor anak muda (perkuat dianak muda dek), apa dikatakan bung karno ada benarnya “berikan aku 10 pemuda, niscaya akan kuguncangkan dunia” hmmmm.. Pokoknya anak mudanya kreatif memanfaatkan semua media untuk mensosialisasikan pak jokowi dibandingan pak prabowo, dari segi desain komunikasi visual pak jokowi unggul jauh menurutku karena menerapkan prinsip simple tapi mengena kerakyat. hehehehe Contohnya saja video yang tersebar untuk dukungan buat pihak jokowi lebih keren pokoknya. Padahal kalo mau ki bandingan lebih besar budgetnya pihak prabowo sampe2 icon mas garudanya gerindra dikirim ke brasil (mantap jerman juara #ndaknyambung, wkwkwkwk), Jadi sesuatu yang keren tidak mesti ji dibuat dengan budget mahal, tapi bisa memaksimalkannya di situ mi kreatifnya.. hahaha. Sebenarnya saya sedikit yakin kalo prabowo unggul (hanya di awal2 kampanye nah), itu karena kalo mau dilihat dari pengenalan brand karakter wajah (khususnya desain vector ). Brand dari prabowo lebih konsisten dan jokowi kurang konsisten (perhatikan maki yang ada di baliho). Tapi akhirnya relawan jokowi yang banyak terdiri dari anak muda, lebih aktif dan kreatif. Kalo saya melihat juga pengenalan nomor urut para capres lebih unggul pak jokowi dalam segi branding tagline, the power of “SALAM DUA JARI” yang melekat sampe sekarang . Coba mi bilang “ salam satu jari”, langsung ki d lempari batu kayaknya.hahaha.

prabowo hatta lebih konsisten hanya satu karakter,
 sedangkan Jokowi tidak konsisten
,ini tiga yang paling banyak digunakan
cuplikan video kampanye prabowo, mas garuda (icon gerindra)
 berada dibrasil menggunakan moment piala dunia
Tapi ini mi pemilu presiden yang mendapatkan perhatian dari masyarakat luas dari pemilu-pemilu sebelumnya. Ada mi itu terlalu frontal karena dia jengkel sama salah satu calon dia bully habis2an lebih ke black campaign ( kayak sempurna sekali ki cantiiiii,teringatkanka langsung kata2nya Anies Baswedan tentang hanya tuhan yang sempurna),ckckck, adami juga yang pake URAT semua mami dikomentari, semua mami dia yang benar, tiap hari update status, hakta iyya tapi bosan tonga liat, wkwkwk, tidak diambil jiki suarata kanda (adaki bawaslu kapang,). Ini yang paling tragis ada itu yang dulunya baku teman gara2 pemilu berkelahiki, berkelahi lewat media iyya tapi ditau ki semua orang kasian, kalo sudah maki lempar disosial media siap2ki dikonsumsi sama semua orang biar sampe zimbabwe (alias di gosipi). Kembali ke hasil pemilu presiden, walaupun prabowo kalah tetap dalam hati saya mendukung prabowo dalam hal apapun karena untuk memilih wakil rakyat itu menurutku ada empat faktor mempengaruhi yang pertama berdasarkan KEPENTINGAN (politik), kedua berdasarkan hubungan KELUARGA, ketiga berdasarkan kekaguman pada seorang TOKOH dan keempat berdasarkan HATI nurani (saya mi ini kayaknya). Ohh satu mi lagi adanya SERANGAN FAJAR , mantap .. hahaha. Pokoknya Jadilah pemilih yang konsisten dan pemilih yang cerdas karena pemilih yang cerdas itu bukan menjawab pertanyaaan TAPI mempertanyakan jawaban. 

Cuman satu pesan saya jaga kepercayaan rakyat, ingat jadi presiden itu tidak gampang, lihat mi pak SBY kodong (kantung mata itu, bisami kayaknya disimpan koin), yakinku pak jokowi tambah kurus. Hidupnya akan tidak tenang banyak pikiran, tapi itumi pahalanya. Satu keinginanku masalah pendidikan harus di tingkatkan, karena itu mi pondasinya, kalo kuat pondasinya pasti tidak jatuh2 ki. Contoh kecil saja kasian ki anak SMA cari tempat kuliah biarpun dia berprestasi.

U.A.N yang tinggi pada akhirnya dikalahkan dengan U.A.N.G yang banyak. Wasalam

nb: bukanmi cerpen kayaknya, ini mi cepatat (cerita panjang talewa talekang)..hahaha

0 komentar to “Curhat tentang Pilpres 2014”

Posting Komentar

Album foto

www.flickr.com
 

MUYAMPATO Copyright © 2012 -- Template created by the cueks